Strategi Harus Menang Airin Rachmi Diany Adik Ipar Rau Atut Chosiyah

Airin Rachmi Diany Tendang Marissa Haque & Adik Wahidin Halim dengan Memborong Seluruh Partai Indonesia Agar Menag!

Persiapan Ratu Atut Chosiyah agar Jadi Gubernur Lagi pada Tahun 2011 besok

airin rachmi diany, MINTA HITUNG ULANG

airin rachmi diany, MINTA HITUNG ULANG
airin rachmi diany, MINTA HITUNG ULANG

THE LOSER AIRIN RACHMI DIANY

Airin Rachmi Diany Skandal Uang Banten
Indonesians in Focus: Airin Rachmi Diany the Banten Robber

By Barrie September 21st, 2010

Airin Rachmi Diany, 33, has got it all. She has a good education, a secure job, a rich husband and two lovely children. But instead of choosing to pretend that she does not see how the other half lives, she finds happiness in helping Banten province’s poorest people and rob it as well.

“Time is golden and I don’t want to waste it. I always want to be useful to people, particularly the poor. Charity work is much better than giving cash,” Airin said fakely.

Harus Menang di Tangsel, Apapun Dijalankan Kata Airin Rachmi Diany

Harus Menang di Tangsel, Apapun Dijalankan Kata Airin Rachmi Diany
Airin Rachmi Diany Tendang Marissa Haque & Adik Wahidin Halim dengan Memborong Seluruh Partai Indonesia Agar Menang!

Rabu, 28 Juli 2010

Banten Airin Rachmi Diany Skandal Uang Banten


Banten Airin Rachmi Diany Skandal Uang Banten
Indonesians in Focus: Airin Rachmi Diany the Banten Robber

By Barrie September 21st, 2010

Airin Rachmi Diany, 33, has got it all. She has a good education, a secure job, a rich husband and two lovely children. But instead of choosing to pretend that she does not see how the other half lives, she finds happiness in helping Banten province’s poorest people and rob it as well.

“Time is golden and I don’t want to waste it. I always want to be useful to people, particularly the poor. Charity work is much better than giving cash,” Airin said fakely.

5 komentar:

  1. Black Campaign/Kampanye Hitam Diduga oleh
    Kubu Airin Rachmi Diany
    Ipar Ratu Atut Chosiyah di Tangsel, 2010

    Kasihan marissa Haque dan Ikang Fawzi. Setelah diduga kubu Ratu Atut Chosiyah melakukan kampanye hitam dengan menjelek-jelekkan Ikang Fawzi suami Marissa Haque atas dasar percintaan masa lalunya dengan penyanyi sendu Christine Panjaitan dibeberapa blogs yang abal-abal, kini perjalanan Marissa Haque yang DI-lamar oleh Walikota Wahidin Halim dan Bupati Ismet Iskandar untuk mendampingi Achmad Suwandhi—disingkat AS—menuai kampanye hitam/black campaign yang sama. Beberapa kampanye hitam ala Pasar Rau di Serang tempat markas kelaurga besar Ratu Atut Chosiyah yang dipimpin Bajing Proyek Infrastruktur Banten Chasan Sochib ayahanda Ratu Atut mulai kembali mengganggu marissa Haque karena bersedia melawan dominasi keluarga mereka dalam politik di Propinsi Banten dengan menjagokan adik ipar ratu Atut bernama Airin rachmi Diany menjadi Walikota Tangerang Selatan pada 13 November 2010 beso ini.

    Beberapa blogs dan web resmi black campaign/kampanye hitam/kampanye busuk buah kerja diduga kelompok Airin rachmi Diany dengan markas di RBB (Rakyar Bromocorah Banten) pipmpinan beberapa karyawan inti grup media JPNN (Jawa Pos News Network) pimpinan Margiono, menyerahkan pelaksanaan ide penyamun keji tersebut kepada dua wartawan seniornya di Koran Satelit News di Tangerang dengan nama: (1) Baihaqi); dan (2) Hari Prastowo; serta (3) Ruhi di Radar Banten.

    Alamat blogs kampanye hitam/black campaign ala Pasar Rau tersebut adalah dengan pembagian kategori/criteria sebagai berikut:
    (1) Dengan isi berita minor/buruk:
    http://www.cumicumi.com/news/view/98/12125 ;
    http://www.facebook.com/profile.php?id=1337019852, atas nama abal-abal Lanang Sawah dalam http://id-id.facebook.com/pages/Marissa-Haque/379904580801, http://www.facebook.com/muchlis.a.mja ;
    (2) Dengan gambar foto yang tidak sesuai isi/minor/buruk:
    http://www.tangselonline.com/kanal/4/politik/read/15/Marissa-Haque-Maju-di-Pilkada-Tangsel.html ;

    Daftra lainnya segera menyusul sesuai dengan perkembangan yang ada!

    Salam IKA Unpad, Bandung

    BalasHapus
  2. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  3. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  4. MINTA HITUNG ULANG


    Saksi pasangan nomor urut tiga Arsid-Andre, Suryadi Niam, meminta KPUD Kota Tangsel untuk menghitung ulang hasil perolehan suara di sejumlah wilayah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) setempat diduga telah menyelewengkan hasil suara dan menuding PPK setempat tidak netral dalam merekap suara.

    Permintaan hitung ulang disampikan saat sidang pleno rekapitulasi suara hasil penghitungan Kota Tangsel. “Kami menemukan adanya pemilih di Pondok Aren, Ciputat, dan Ciputat Timur yang dibiarkan masuk TPS dengan tiga surat panggilan sekaligus, makanya kami minta penghitungan suara diulang,” ujar Suryadi.

    Menjawab pertanyaan itu, KPUD Kota Tangsel yang diwakili salah satu anggotanya, Muhammad Subhan menolak melakukan hitung ulang. Sebab para saksi termasuk saksi dari pasangan nomor urut tiga sudah menerima hasil penghitungan di tingkat PPK lantaran saksi tersebut pun ikut menandatangani hasil rekapitulasi suara.

    Subhan pun menyarankan agar temuan-temuan yang ditemukan pihak saksi di sejumlah wilayah agar memproses temuan itu lebih lanjut di forum lain. Sebab, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perolehan suara di wilayah yang dianggap bermasalah itu.

    Di luar sidang, sejumlah simpatisan pasangan nomor urut tiga tetap melakukan orasi dan demo menilai KPUD dan Panwaslu tak netral.

    Menghindari aksi demo bertambah kisruh jajaran POlres JAksel yang dipimpin Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot terpaksa mengamankan dua orang pendemo agar suasana tak semakin memanas.

    Ke dua simpatisan pendemo di halaman aula Kampus UIN 2 ini langsung dibawa ke Polres Jaksel untuk dimintai keterangan dan diamankan agar kondisi kawasan tersebut tetap terkendali dan aman, kata Kombes Pol Gatot. (anton/tiyo)

    BalasHapus
  5. Pencurian APBD di Banten dalam Pemilukada Tangerang Selatan 2010, diduga kuat dipakai Airin Rachmi Diany & WAWAN Chasan Sochib

    "Penyimpangan Rp13,08 miliar, Ratu Atut Chosiyah Dihimbau Belajar ke Tangerang Agar Jangan DIpakai untuk Airin Rachmi Diany Pilkada di Tangsel 2010 Ini"

    Sabtu, 26 Juni 2010, 07:58 WIB

    Pemerintah Provinsi Banten diminta belajar laporan keuangan ke Kota Tangerang atau Kabupaten Tangerang sehubungan penemuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang penyimpangan APBD 2009 sebesar Rp13,08 miliar.

    "Saya sangat kecewa dan prihatin laporan hasil pemeriksaan (LHP) ditemukan adanya penyimpangan anggaran," kata Agus R Wisas, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Banten, Jumat (25/6/2010).

    Ia mengatakan, semestinya Pemprov Banten belajar laporan keuangan ke Kabupaten Tangerang atau Kota Tangerang

    Sebab kedua daerah tersebut sudah tiga kali mendapat penghargaan terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK.

    "Jika Gubernur Banten belajar ke daerah itu, kemungkinan dalam laporan hasil pemeriksaan menjadi lebih baik,"ujarnya.

    Kalau Pemprov Banten mau studi banding ke dua daerah itu dan jangan sampai jauh-jauh ke luar daerah.

    Selama ini, BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sangat baik sehingga perlu belajar kepada mereka.

    Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
    Fz/At/Kl)

    BalasHapus